TUGAS 3
“PERENCANAAN SUMBER DAYA
MANUSIA (SDM)“
Disusun
Oleh :
Nama : Hanum Titipratiwi
NPM : 23215045
Kelas : 4EB14
Fakultas Ekonomi
PTA 2018/2019
KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang
Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “PERENCANAAN SUMBER DAYA
MANUSIA (SDM)” tepat pada
waktunya.
Makalah ini berisi
uraian mengenai Perencanaan Sumber Daya Manusia (SDM) mulai dari pengertian dan
tujuan perencanaan sumber daya manusia, faktor-faktor yang mempengaruhi
perencanaan SDM, hubungan antara perencanaan SDM dengan anggaran, anggaran dan
manajemen keuangan, forcasting SDM.
Tak
lupa kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu selaku Dosen kami dalam
pembelajaran mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia, dan juga kepada
teman-teman yang telah memberikan dukungan kepada kami dalam menyelesaikan
makalah ini.
Harapan
terdalam kami, semoga penyusunan makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua
serta menjadi tambahan informasi mengenai “PERENCANAAN
SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)” bagi para
pembaca.
Kami
meyadari jika dalam menyusun makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, dengan hati yang terbuka kritik serta saran yang konstruktif guna
kesempurnaan tugas makalah ini. Demikian makalah ini kami susun, apabila ada
kata-kata yang kurang berkenan dan banyak terdapat kekurangan, kami mohon maaf
yang sebesar-besarnya. Semoga bermanfaat. Terimakasih.
Jakarta, November 2018
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR ................................................................................. I
DAFTAR
ISI ............................................................................................... II
BAB I
PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................... 2
1.3 Tujuan
Penulisan ...................................................................................... 2
BAB II
PEMBAHASAN
....................................................................................3
2.1
Pengertian dan Tujuan Perencanaan Sumber Daya Manusia ……………...... 3
2.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi
Perencanaan SDM…………………...........4
2.3. Hubungan antara Perencanaan SDM
dengan Anggaran………………...........6
2.4. Anggaran dan Manajemen Keuangan …………………………………............ 8
2.5. Forcasting SDM………………………………………………………....................9
BAB III PENUTUP ........................................................................................... 11
3.1 Kesimpulan
................................................................................................... 11
3.2 Saran...............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................13
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang Masalah
Sebuah
organisasi dalam mewujudkan eksistensinya dalam rangka mencapai tujuan
memerlukan perencanaan sumber daya manusia yang efektif. Suatu organisasi,
menurut Riva’I (2004:35) “tanpa didukung pegawai/karyawan yangs esuai baik segi
kuantitatif, kualitatif, strategi dan operasionalnya, maka
organisasi/perusahaan itu tidak akan mampu mempertahankan keberadaannya,
mengembangkan dan memajukan dimasa yang akan datang”.
Peran perencanaan tersebut
tidak hanya mencakup keefektifan para pekerja tetapi juga sebagai sarana bagi
sebuah organisasi untuk dapat menampilkan performa terbaiknya. Salah satu
tujuan utama perencanaan SDM adalah menfasilitasi keefektifan organisasi, yang
harus diintegrasikan dengan tujuan perencanaan jangka pendek dan jangka panjang
organisasi (Jackson & Schuler, 1990). Dengan demikian, perencanaan sumber
daya manusia merupakan suatu proses menterjemahkan strategi menjadi kebutuhan
sumber daya manusia baik kualitatif maupun kuantitatif melalui tahapan
tertentu.
Perencanaan sumber daya manusia (Human Resource
Planning) merupakan proses manajemen dalam menentukan pergerakan sumber daya
manusia organisasi dari posisi yang diinginkan di masa depa, sedangkan sumber
daya manusia adalah seperangkat proses-proses dan aktivitas yang dilakukan
bersama oleh manajer sumber daya manusia dan manjer lini untuk menyelesaikan
masalah organisasi yang terkait dengan manusia. Pentingnya peran seorang human
resource department menjadi salah satu kunci keberhasilan terhadap perlakuan
kepada karyawan dengan latar belakang yang berbeda-beda. Ketika seorang HRD
dihadapkan pada suatu permasalahan dari skala kecil hingga permasalahan yang
kompleks, perlu dirumuskan strategi-strategi serta sistem yang dapat menangani
hal tersebut.
1.2. Rumusan
Masalah
- Apa Pengertian dan Tujuan Perencanaan Sumber Daya Manusia?
- Bagaimana Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perencanaan SDM?
- Bagaimana Hubungan antara Perencanaan SDM dengan Anggaran?
- Bagaimana Anggaran dan Manajemen Keuangan,?
- Bagaimana Forcasting SDM?
1.3
Tujuan Penulisan
Dalam makalah ini
akan dibahas mengenai pengertian dan tujuan perencanaan sumber daya
manusia, faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan SDM, hubungan antara
perencanaan SDM dengan anggaran, anggaran dan manajemen keuangan, forcasting
SDM dan untuk membantu mahasiswa
memahami pengertian dan tujuan perencanaan sumber daya manusia, faktor-faktor
yang mempengaruhi perencanaan SDM, hubungan antara perencanaan SDM dengan anggaran,
anggaran dan manajemen keuangan, forcasting SDM.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian dan Tujuan Perencanaan Sumber Daya Manusia
Perencanaan Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan fungsi yang pertama –
tama yang harus dilaksanakan dalam organisasi. Perencanaan SDM adalah langkah –
langkah tertentu yang diambil oleh manajemen guna menjamin bahwa bagi
organisasi tersedia tenaga kerja yang tepat untuk menduduki berbagai kedudukan,
jabatan, dan pekerjaan yang tepat pada waktu yang tepat. Kesemuanya itu dalam
rangka mencapai tujuan dan berbagai sasaran yang telah dan akan ditetapkan.
Werther dan Davis membuat batasan perencanaan sumber daya manusia yakni:
systematically forcast an organization’s future demand for, and supplay of,
employess. Perencanaan sumber daya manusia adalah suatu perencanaan yang
sistematik tentang perkiraan kebutuhan dan pengadaan atau pasokan tentang
pekerja (karyawan). Dengan perkiraan jumlah dan tipe kebutuhan tenaga manusia,
bagian kepegawaian atau manajer sumber daya manusia akan mempunyai perencanaan
yang baik dalam rekruitmen, seleksi, pengembangan tenaga, dan kegiatan-kegiatan
lain.
Perencanaan sumber daya manusia didesain atau untuk memastikan bahwa
personel yang diperlukan akan selalu terpenuhi secara memadai. Artinya bahwa
dengan perencanaan yang telah matang, dapat memenuhi kebutuhan sumber daya
manusia yang ada dalam suatu organisasi.
Secara umum tujuan perencanaan sumber daya manusia adalah untuk
mengidentifikasi kebutuhan dan ketersediaan sumber daya manusia dan
mengembangkan program-program kepegawaian dalam rangka mengeliminir
penyimpangan-penyimpangan, atas dasar kepentingan individu dan organisasi.
Adapun secara khusus tujuan perencanaan sumber daya manusia
adalah sebagai berikut :
- Mengurangi beban biaya dalam bidang ketenagaan dengan cara mengantisipasi kekurangan maupun kelebihan jumlah tenaga kerja yang diperlukan,
- Menjadi dasar yang baik untuk merencanakan pengembangan staf dalam rangka mengoptimalkan pendayagunaan sumber daya manusia.
- Meingkatkan proses perencanaan organisasi secara menyeluruh.
- Memberikan kesempatan anggota organisasi untuk meningkatkan karier, dan mengidentifikasikan keahlian-keahlian khusus yang tersedia.
- Meningkatkan kesadaran akan pentingnya manajemen sumber daya manusia yang baik.
- Menyediakan alat untuk menilai engaruh segenap alternatif tindakan dan kebijakan personalia.
Tampak bahwa kata tepat merupakan kata kunci dalam berbagai kontekstual
yang mencakup :
a) Penuaian kewajiban sosial organisasi,
b) Pencapaian tujuan
organisasi, dan
c) Pencapaian tujuan – tujuan
pribadi dari pada anggota organisasi tersebut.
Perencanaan sumber daya manusia sebenarnya berkaitan dengan
pengidentivikasi persoalan – persoalan (problem), ancaman – ancaman (threats),
dan peluang – peluang (opportunities) atau PTOs, dalam organisasi dan
lingkungan organisasi.
2.2. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Perencanaan Sumber Daya Manusia
Perencanaan sumber daya
manusia sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang berasal dari dalam
organisasi itu sendiri (internal) maupun yang berasal dari lingkungan
organisasi (eksternal).
1.
Faktor –
faktor Eksternal
Yang dimaksud dengan faktor
– faktor eksternal adalah berbagai hal yang pertumbuhan dan perkembangannya
berada di luar kemampuan organisasi untuk mengendalikannya.
Menurut Kiggundu,
menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan faktor – faktor eksternal adalah :
a)
Teknologi,
b)
Sosial budaya,
c)
Politik,
dan
d)
Ekonomi.
Sedangkan menurut S.P. Siagian
memperluasnya menjadi enam faktor, meliputi :
a)
Situasi
ekonomi,
b)
Sosial
budaya,
c)
Politik,
d)
Peraturan
perundang – undangan,
e)
Teknologi,
dan
f)
Pesaing.
Sebenarnya dalam keempat faktor yang diungkap Kiggundu juga sudah
termasuk faktor administrasi dan hukum tersebut yang dikemukakan oleh S.P.
Siagian tersebut.
2.
Faktor –
faktor Internal
Yang dimaksud faktor –
faktor internal adalah berbagai kendala yang terdapat di dalam organisasi itu
sendiri.
Menurut S.P. Siagian faktor
– faktor internal adalah :
a)
Rencana
strategik,
b)
Anggaran,
c)
Estimasi
produksi dan penjualan,
d)
Usaha
atau kegiatan baru dan
e)
Rancangan
organisasi dan tugas pekerjaan.
Sedangkan menurut Kiggundu
mengemukakan bahwa faktor – faktor internalnya meliputi :
a)
Sistem
informasi manajemen dan organisasi,
b)
Sistem
manajemen keuangan,
c)
Sistem
marketing dan pasar dan
d)
Sistem
manajemen pelaksanaan.
Antara faktor – faktor tersebut, baik internal maupun eksternal, saling
berinteraksi dan berpengaruh. Perencanaan sumber daya manusia harus
bertitik-tolak dari pengkajian terhadap faktor – faktor tersebut.
2.3. Hubungan antara Perencanaan
Sumber Daya Manusia dengan Anggaran
Antara manajemen sumber daya manusia dengan anggaran terdapat hubungan
yang sangat erat. Pengaruh nilai terhadap perencanaan sumber daya manusia
sangat jelas pada hubungan ini. Hubungan tersebut dapat dilihat dalam beberapa
hal sebagai berikut :
1. Anggaran merupakan pusat
pertemuan antara politik dengan administrasi publik dan merupakan proses
lewat mana konflik - konflik nilai diatasi dan diterjemahkan ke dalam
program - program konkret melalui pengalokasian sumber - sumber daya yang
langka ke tujuan - tujuan program;
2. Karena gaji dan tunjangan
merupakan 50 hingga 70% dari pengeluaran intansi pemerintah, nota keuangan yang
paling vital yang disampaikan oleh pimpinan eksekutif atau dianggarkan oleh lembaga
legislatif, merupakan pengeluaran untuk gaji dan tunjangan. Alat yang paling
umum digunakan oleh lembaga legislatif untuk mempengaruhi besarnya dan arah
dari program instansi adalah pembatasan anggaran atas sejumlah kedudukan yang
dialokasikan untuk suatu instansi dan tingkat gaji dan tunjangan yang
diperuntukkan bagi jabatan - jabatan instansi pemerintah. Oleh karena itu
persiapan anggaran dan proses persetujuan merupakan sarana melalui mana lingkup
dari pada administrasi publik berhubungan dengan konteks politik lebih
luas.
3. Perencanaan sumber daya
manusia merupakan aspek manajemen kepegawaian pemerintah yang menjembatani
antara lingkungan politik luar dan aktivitas – aktivitas inti seperti
analisis pekerjaan, uraian pekerjaan, evaluasi pekerjaan dan imbalan / kompensasi.
Dari semuanya, Klinger
& Nalbandian mengemukakan bahwa perencanaan sumber daya manusia yang
diusulkan oleh para manajer instansi dipengaruhi oleh realitas politik
pada prioritas - prioritas yang ditetapkan oleh lembaga legislatif dan
perkiraan - perkiraan sumber pendapatan. Perencanaan sumber daya manusia
dimulai dari permintaan kepada para manajer dari supervisor - supervisor
tingkat eksekutif, yang menyangkut informasi mengenai: “Berapa banyak
kedudukan dan jenis kedudukan apa, yang Anda butuhkan untuk mewujudkan tujuan
programnya?”. Perencanaan sumber daya manusia itu berakhir dengan persetujuan lembaga
legislatif atas program - program tersebut dan pencariran dana untuk
memenuhi kedudukan yang baru (atau yang ada).
Hubungan yang menonjol
antara perencanaan sumber daya manusia dengan daya tanggap politik dapat
ditunjukkan juga melalui cara di mana pemotongan anggaran mempengaruhi instansi
- instansi pemerintah. Selama krisis cutback management, langkah
pertama dari manajemen biasanya berupa pemberhentian atau pembatasan penerimaan
pegawai baru. Dengan cara demikian, ini berarti mengisi kedudukan - kedudukan
yang ada dan karenanya kedudukan - kedudukan itu menjadi kosong. Jika
situasinya menjadi sangat serius, kedudukan - kedudukan yang kurang penting
dihapuskan, maka kedudukan - kedudukan tersebut dihapus selamanya dari instansi
dan gaji dan tunjangan yang dialokasikan untuk kedudukan - kedudukan tersebut
dikembalikan kepada lembaga legislatif. Atau, kalau situasi yang sangat buruk
(cutback situation) dapat juga menyebabkan pengurangan atas gaji dari para
pegawai, apakah melalui tindakan badan legislatif langsung ataukah melalui
perundingan dan ratiffikasi persetujuan - persetujuan hasil tawar-menawar
bersama.
Oleh karena itu nilai dominan
yang mempengaruhi keterkaitan antara perncanaan SDM dengan lingkungan luar dan aktivitas -
aktivitas pengalokasian utama adalah daya tanggap politik. Nilai ini
mengisyaratkan bahwa sejumlah kududukan yang ditetapkan dan tingkat gaji dan
tunjangan yang diberikan kepada setiap kedudukan, ditentukan secara
politik ketimbang administratif.
Jadi isu - isu seperti
uraian pekerjaan, evaluasi pekerjaan dan penggajian melibatkan nilai - nilai
lain di samping daya tanggap politik. Misalnya, keadilan sosial
mengharuskan bahwa laki - laki dan wanita harus dibayar secara sama jika mereka
melaksanakan tugas - tugas yang secara substansial sama. Keduanya, gaji dan
tunjangan - tunjangan ditentukan tidak hanya oleh lembaga legislatif, tetapi
juga sering melalui proses tawar-menawar bersama yang mencerminkan pentingnya
nilai hak - hak perseorangan.
Pada dasarnya, bagaimanapun
juga, daya tanggap politik merupakan nilai dominan. Pengadilan bisa menuntut
gaji yang sama atau suatu paket kompensasi / imbalan dapat dirundingkan melalui
tawar-menawar bersama. Tetapi tidak satupun dari keputusan - keputusan itu
dapat dilaksanakan sebelum badan legislatif, melalui persiapan anggaran dan
proses persetujuan, mencairkan dana - dana tersebut untuk mengefektivkan keputusan - keputusan
tersebut.
2.4. Anggaran dan
Manajemen Keuangan
Anggaran merupakan dokumen
yang berusaha untuk mendamaikan prioritas -prioritas program dengan sumber -
sumber pendapatan yang diproyeksikan. Anggaran menggabungkan pengumuman dari
aktivitas - aktivitas organisasi atau tujuan - tujuan untuk suatu jangka waktu
yang ditentukan dengan informasi mengenai dana yang dibutuhkan untuk aktivitas
- aktivitas itu atau untuk mencapai tujuan - tujuan itu. Suatu anggaran
mempunyai banyak tujuan: informasi, pengawasan, perencanaan atau evaluasi.
Dalam sejarah, tujuan yang
paling utama dari anggaran adalah untuk pengawasan luar, yaitu untuk membatasi
sumber - sumber daya keseluruhan yang tersedia untuk suatu instansi dan untuk
mencegah pengeluaran - pengeluaran bagi hal - hal atau aktivitas - aktivitas
yang tidak dibenarkan oleh undang - undang. Pengawasan ini diterapkan terhadap
keuangan dan pekerjaan.
Terdapat beberapa tipe anggaran, yakni :
1. Ceiling Budget
Tipe anggaran yang dipakai untuk tujuan - tujuan pegawasan. Anggaran
jenis ini mengawasi suatu instansi secara langsung dengan cara menentukan batas
– batas pengeluaran melalui peraturan penggunaan/pemberian, atau secara tidak
langsung dengan cara membatasi penghasilan instansi pada sumber yang diketahui
dan jumlah yang terbatas;
2. A Line-Item Budget
Tipe anggaran yang lain telah dikembangkan untuk bermacam – macam
tujuan. Anggaran jenis ini menggolongkan pengeluaran – pengeluaran berdasarkan
jenis, digunakan untuk mengawasi jenis – jenis pengeluaran dan juga jumlah
totalnya;
3. Performance and Program
Budgets
Tipe anggaran ini berguna untuk menspesifikasi
aktivitas – aktivitas atau program – program berdasarkan mana dana digunakan
dan dengan cara demikian membantu dalam evaluasinya. Dengan cara memisahkan
pengeluaran – pengeluaran berdasarkan fungsi (seperti kesehatan atau keamanan
publik) atau berdasarkan jenis pengeluaran (seperti kepegawaian dan peralatan)
atau berdasarkan sumber penghasilan seperti pajak kekayaan atau biaya – biaya
pemakaian (user fees), para administrator dan para anggota legislatif bisa
mendapatkan laporan – laporan yang tepat mengenai transaksi – transaksi
keuangan, untuk mempertahankan baik efisiensi ke dalam maupun pengawasan dari luar.
Tindakan lembaga legislatif
atas permohonan – permohonan pengalokasian dan berbeda, tergantung pada lembaga
legislatif dan kemampuan dari staff.
2.5. Forcasting Sumber Daya
Manusia
Ada beberapa metode
forcasting sumber daya manusia yang disajikan di sini, yakni :
1. Inkrementalisme
Inkrementalisme (atau dekrementalisme) merupakan metode perkiraan yang
memproyeksikan perubahan – perubahan garis lurus dalam kebutuhan – kebutuhan
pegawai berdasarkan fluktuasi – fluktuasi anggaran.
2. Collective Opinion
Teknik forkast yang secara luas dipakai adalah collective opinion.
Teknik ini pertama – tama meliputi pengumpulan informasi dari berbagai sumber
di dalam dan di luar instansi dan kemudian mencapai kesepakan kelompok mengenai
penafsiran data tersebut. Informasi ini dikaitkan dengan faktor - faktor luar
seperti peraturan perundangan yang mendukung, batas maksimum pegawa dan
anggaran, perubahan - perubahan dalam struktur instansi atau tujuan - tujuan,
tujuan - tujuan affirmative action, tawar-menawar bersama atau tekanan -
tekanan untuk daya tanggap politik. Faktor - faktor internal tentu mencakup
pemakaian sumber daya manusia yang ada, kebutuhan - kebutuhan staffing yang
diproyeksikan atau perubahan dalam prioritas - prioritas program.
Biasanya proses perencanaan SDM ini tidak reaksional. Itu artinya, bahwa
kedudukan – kedudukan baru diciptakan atau dihapus sebagai reaksi atas
prioritas anggaran lembaga legislatif ketimbang sebagai reaksi atas efisiensi
atau hak – hak para pegawai,
Dan terdapat dua pendekatan
rasional dari perencanaan SDM, yakni :
1. Categorial and cluster
forecasting
Metode ini biasanya dipakai untuk tingkat makro. Teknik ini
memperkirakan kebutuhan – kebutuhan lebih lanjut untuk berbagai kedudukan,
seperti dokter, hukum atau manajer. Teknik cluster memperkirakan kelompok –
kelompok bersama kedudukan – kedudukan tersebut dengan syarat – syarat
keterampilan umum dan mereka yang dituntut untuk kedudukan – kedudukan lain
untuk berfungsi. Ini sangat sering dipakai dalam organisasi – organisasi besar.
2. Modeling
Sebagian metode ini menggunakan metode matematis dan computer dan
sebagian tidak.
Para manajer harus menggunakan teknik – teknik
tersebut untuk memperkirakan permintaan dan penawaran sumber daya manusia.
Dalam hal ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor di dalam dan di luar instansi,
di antaranya adalah keadaan ekonomi, tingkat teknologi, sistem pendidikan,
persaingan para majikan , sifat dasar dari pasar tenaga kerja, sistem
kompensasi dari instansi, jumlah lowongan dan praktek – praktek rekrutmen dari
instansi.
Dengan mengurangi jumlah suplai sumber daya manusia
dari jumlah permintaan untuk sumber – sumber tersebut dalam organisasi, para
perencana sumber daya manusia menghitung kebutuhan (the need). Angka tersebut
kemudian digunakan untuk mengembangkan program untuk mendapatkan, mengembangkan
dan memakai sumber daya manusia.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Perencanaan Sumber Daya
Manusia (SDM) adalah langkah – langkah tertentu yang diambil oleh manajemen
guna menjamin bahwa bagi organisasi tersedia tenaga kerja yang tepat untuk
menduduki berbagai kedudukan, jabatan, dan pekerjaan yang tepat pada waktu yang
tepat dalam rangka mencapai tujuan dan berbagai sasaran yang telah dan akan
ditetapkan.
Dalam pelaksanaannya perencanaan sumber daya
manusia mempunyai empat kegiatan yang saling berhubungan :
1.
Persediaan sumber daya manusia sekarang,
2.
Peramalan (forecasts) suplai dan permintaan sumber
daya manusia,
3.
Penyusunan rencana-rencana sumber daya manusia,
4.
Pengawasan dan Evaluasi.
Perencanaan sumber daya manusia sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor,
baik yang berasal dari dalam organisasi itu sendiri (internal) maupun yang
berasal dari lingkungan organisasi (eksternal). Baik faktor internal maupun faktor eksternal, saling
berinteraksi dan berpengaruh.
Antara manajemen sumber daya manusia dengan anggaran terdapat hubungan
yang sangat erat. Pengaruh nilai terhadap perencanaan sumber daya manusia
sangat jelas pada hubungan ini.
Anggaran merupakan dokumen yang berusaha untuk mendamaikan prioritas –
prioritas program dengan sumber – sumber pendapatan yang diproyeksikan dan tujuan yang paling utama
dari anggaran adalah untuk pengawasan luar.
Dalam pelaksanaannya para manajer harus menggunakan teknik – teknik / metode forcasting sumber
daya manusia untuk memperkirakan permintaan dan penawaran sumber daya manusia.
3.2. Saran
- Tujuan Perencanaan SDM harus dihubungkan dengan program dan kegiatan bisnis yang diemban oleh setiap unit kerja,
- Kegiatan perencanaan SDM harus dilakukan dengan mengacu pada hasil audit SDM dan hasil evaluasi pekerjaan,
- Penetapan persyaratan atau kualifikasi SDM yang tepat harus dirancang dan dipergunakan dalam rekrutmen dan seleksi,
- Proses perencanaan SDM harus juga disertai dengan prediksi permintaan (demand) dan persediaan (supply) pasar tenaga kerja (internal dan eksternal),
- Dibutuhkan sistem kontrol dan evaluasi, sekaligus sebagai umpan balik (feed back) untuk memperbaiki Perencanaan SDM berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Diakses pada tanggal 05 November 2018.
Pukul 19.53 WIB.
Jackson,
S.E., & Schuler, R.S. 1990. Human Resources Planning : Challenges for
Industrial/Organization Psychologists.
New York, West Publishing Company.
Rivai,
Veithzal dan Sagala, Ella Jauvani. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia
untuk Perusahaan. Edisi Kedua.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar